OBJEK V
PEMERIKSAAN GOLONGAN DARAH ABO
I.
TUJUAN
PRAKTIKUM
-
Untuk mengetahui
prinsip reaksi aglutinasi untuk pemeriksaan golongan darah A,B,O.
II.
TINJAUAN
PUSTAKA
Darah adalah cairan yang berwarna merah yang terdapat dalam pembuluh darah.
Volume darah manusia ±7% dari berat
badan atau ±5 liter untuk laki-laki dan 4,5 liter untuk perempuan. Darah
mempunyai fungsi antara lain mengangkut oksigen dari paru-paru keseluruh tubuh,
mengangkut karbondioksida dari jaringan tubuh ke paru-paru, mengangkut
sari-sari makanan keseluruh tubuh, mengangkut sisa-sisa makanan dari jaringan
tubuh ke alat-alat ekresi, mengangkut hormon dari kelenjar endokrin ke bagian
tubuh tertentu.
Golongan darah merupakan ciri khusus darah dari suatu individu karena
adanya jenis perbedaan karbohidrat dan protein pada permukaan membran sel darah
merah. Golongan darah di tentukan oleh jumlah zat (antigen) yang terkandung di
dalam sel darah merah.(Fitri,2007)
Dalam teknik slide biasa untuk penggolongan darah ABO, dua tetes darah yang
terpisah dari orang yang akan diperiksa golongan darahnya diletakkan pada
sebuah slide mikroskop. Setetes serum yang mengandung aglutinin anti A (dari
darah golongan B) diteteskan pada salah satu tetes darah sedangkan tetes serum
yang mengandung aglutinin anti B (dari darah golongan A) diteteskan pada tetes
darah lainnya.
a.
Jika serum anti A menyebabkan
aglutinasi pada tetes darah, maka individu tersebut memiliki aglutinogen tipe A
(golongan darah A)
b.
Jika serum anti B menyebabkan
aglutinasi, individu tersebut memiliki aglutinogen tipe B (golongan darah B)
c.
Jika kedua serum anti A dan anti
B menyebabkan aglutinasi, individu tersebut memiliki aglutinogen tipe A dan
tipe B (golongan darah AB)
d.
Jika kedua serum anti A dan anti
B tidak mengakibatkan aglutinasi, maka individu tersebut tidak memiliki
aglutinigen(golongan darah O). (Sudjaji, 2005:38)
III.
ALAT
DAN BAHAN
ALAT : BAHAN
:
-
Pipet tetes -
Alkohol 70 %
-
Objek glass -
Kit golongan darah
-
Lancet -
Darah kapiler
-
Kapas
IV.
PROSEDUR
KERJA
1. Bersihkan
jari manis bagian kiri dengan kapas yang telah di basahi alcohol
2. Tusuk
dengan lancet dengan satu kali tusukan, tetesan pertama dibuang, dan tetesan
selanjutnya diteteskan di atas 3
objek glass
3. Teteskan
di atas tetesan dasar pada objek glass pertama
kit anti A, objek glass kedua kit anti B dan anti AB.
4. Aduk
dengan tusuk gigi dengan cara melingkar,amati reaksi aglutinasi yang terjadi.
V.
HASIL
DAN PEMBAHASAN
Nama Pasien
: Nofi Arista
Umur :
20 tahun
Hasil :
O (tidak adanya aglutinasi pada darah yang sudah di tetesi dengan serum anti A,
anti B, dan anti AB).
|
Anti A
|
Anti B
|
Anti AB
|
Golongan darah A
|
(+)
|
(-)
|
(+)
|
Golongan darah B
|
(-)
|
(-)
|
(+)
|
Golongan darah AB
|
(+)
|
(+)
|
(+)
|
Golongan darah O
|
(-)
|
(-)
|
(-)
|
Keterangan :
·
(+) = Aglutinasi
·
(-) = Tidak
Aglutinasi
Kegiatan pengujian golongan darah
ini dilakukan untuk mengetahui cara menentukan golongan darah melalui perbedaan
reaksi antara berbagai golongan darah . Membran sel darah manusia mengandung bermacam-macam
protein oligosakarida dan senyawa lainnya salah satunya antigen. Golongan darah
yang akan diuji kali ini, didasari pada
keberadaan antigen, yaitu antigen A dan antigen B antigen AB dan antigen D dimembran sel darah merah.
Darah yang diambil berasal dari
kapiler pada bagian ujung jari tangan.Sebelum darah diambil dengan menggunakan
blood lancet, ujung jari tangan dibersihkan dengan alcohol 70% agar terhindar
dari kuman-kuman yang dapat menyebabkan infeksi. Selanjutnya, darah yang keluar
diteteskan pada kertas golongan darah, sesegera mungkin sebelum darah membeku.
Masing-masing tetesan darah diberi serum anti A,anti B ,anti AB .
Golongan darah
sistem ABO dibagi berdasarkan struktur antigen permukaan eritrosit yang disebut
juga dengan aglutinogen. Penggolongan darah pada praktikum ini dilakukan dengan
melihat apakah terjadi penggumpalan setelah mencampurkan darah dengan
masing-masing antiserum A dan B .
·
Individu dengan golongan darah A
memiliki sel darah merah dengan antigen A di permukaan membran selnya dan
menghasilkan antibodi terhadap antigen B dalam serum darah.
·
Individu dengan golongan darah B
memiliki antigen B pada permukaan sel darah merahnya menghasilkan antibodi
terhadap antigen A dalam serum darah.
·
Individu dengan golongan darah AB
memiliki sel darah merah dengan antigen A dan B serta tidak menghasilkan
antibodi terhadap antigen A dan B.
·
Individu dengan golongan darah O
memiliki sel darah tanpa antigen tapi memproduksi antibodi terhadap antigen A
dan B.
Serum
A mengandung aglutinin yang dapat menggumpalkan golongan darah A, tetapi tidak
ada pengaruhnya terhadap golongan darah B dan O. Sedangkan serum B mengandung
aglutinin yang dapat menggumpalkan golongan darah B, tetapi tidak ada
pengaruhnya terhadap golongan darah A dan O. Itu terbukti jika serum A dapat
menggumpalkan darah namun serum B tidak dapat menggumpalkan darah maka orang
tersebut bergolongan darah A. Jika serum A tidak dapat menggumpalkan darah
namun serum B dapat menggumpalkan darah maka golongan darah orang tersebut
adalah B. Dan jika kedua serum A dan serum B menyebabkan penggumpalan pada
darah seseorang maka golongan darah orang tersebut adalah AB. Namun jika serum
A dan Serum B tidak dapat menggumpalkan darah maka darah orang tersebut adalah
O.
VI.
KESIMPULAN
Dapat disimpulakan bahwa :
-
Golongan darah A jika di tetesi dengan serum anti A akan
mengalami aglutinasi
-
Golongan darah B jika di tetesi dengan serum anti B akan
mengalami aglutinasi
-
Golongan darah AB jika di tetesi dengan serum anti A, anti
B dan anti AB akan mengalami aglutinasi
-
Golongan darah O jika di tetesi dengan serum anti A, anti
B dan anti AB tidak terjadi aglutinasi
VII.
DAFTAR
PUSTAKA
Rachmawati,
Anis. dkk. Laporan Praktikum Anatomi Fisiologi Manusia,Golongan Darah.
FMIPA Universitas Negeri Jakarta. 2008
Cunningham
FG, MacDonald PC, et al. Williams Obstetrics. 18th edition1995. Jakarta:
Penerbit Buku Kedokteran EGC, 1995: 706-721.
Hardjoeno. 2007. Interpretasi Hasil Tes
Laboratorium Diaggnostik. Cet 5. Makassar : Hasanuddin University Press.